FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI
PERKEMBANGAN HUBUNGAN SOSIAL
Proses sosialisasi
individu terjadi di tiga lingkungan utama, yaitu lingkungan keluarga,
lingkungan sekolah, dan lingkungan
masyarakat. Dalam lingkungan keluarga, anak mengembangkan pemikiran tersendiri
yang merupakan pengukuhan dasar emosional dan optimisme sosial melalui
frekuensi dan kualitas interaksi dengan orang tua dan saudara-saudaranya.
Proses sosialisasi ini turut memengaruhi perkembangan sosial dan gaya hidupnya
di hari-hari mendatang. Dalam lingkungan sekolah, anak belajar membina hubungan
dengan teman-teman sekolahnya yang datang dari berbagai keluarga dengan status
dan warna sosial yang berbeda. Dalam lingkungan masyarakat, anak dihadapkan
dengan berbagai situasi dan masalah kemasyarakatan.
Pengaruh lingkungan keluarga,
sekolah, dan masyarakat terhadap perkembangan sosial.
1.
Lingkungan keluarga
Ada sejumlah faktor dari dalam keluarga yang sangat
dibutuhkan oleh anak dalam proses perkembangan sosialnya, yaitu kebutuhan akan
rasa aman, dihargai, disayangi, diterima, dan kebebasan untuk menyatakan diri.
Rasa aman meliputi perasaan aman secara material dan mental. Perasaan aman
secara material berarti pemenuhan kebutuhan pakaian, makanan, dan sarana lain
yang diperlukan sejauh tidak berlebihan dan tidak berada diluar kemampuan orang
tua.
Manusia normal, baik anak maupun orang dewasa, senantiasa
membutuhkan perhargaan atau dihargai orang lain. Oleh karena itu, memperlakukan
anak didepan orang banyak merupakan pukulan jiwa yang sangat berat dan dapat
berakibat buruk bagi perkembangan sosial anak. Dalam aspek psikologis, anak
dapat terhambat atau bahkan tertekan, misalnya saja kemapuan dan kreatifitasnya
sehingga mengakibatkan anak lebih banyak berdiam diri.sikap seperti ini muncul
karena merasa bahwa sesuatu yang akan dikemukakannya tidak akan mungkin mendapat
sambutan bahkan atau bahkan akan dipermalukan.sebaliknya, memberikan pujian
kepada anak secara tepat adalah sangat baik. Cara ini akan dapat menimbulkan
perasaan disayang pada diri anak yang dinyatakan secara menyenangkan oleh orang
tua. Menyatakan kasih sayang kepada anak sampai anka menyadari bahwa dirinya
disayang oleh orang tuannya
2. Lingkungan sekolah
Kehadiran disekolah merupakan perluasan lingkungan sosialnya
dalam proses sosialisasinya dan sekaligus merupakan faktor lingkungan baru yang
sangat menantang atau bahkan mencemaskan dirinya. Para guru dan teman2 sekelas
membentuk susatu sistim yang kemudian menjadi semacam lingkungan norma bagi
dirinya.selama tidak ada pertentangan, selama itu pula anka tidak akan
mengalami kesulitan dalam menyesuaiakan dirinya. Namun jika salah satu kelompok
lebih kuat dari uang lainnya, anak akan menyesuaikan dirinya dengan kelompok
dimana dirinya dapat diterima dengan baik.
Ada empat
tahap proses penyesuaian diri yang harus dilakukan oleh anak selama membangun hubungan
sosialnya, yaitu sebagai berikut.
A.
Anak dituntut agar
tidak merugikan orang lain serta menghargai dan menghormati orang lain.
B.
Anak dididik untuk
menaati peraturan peratuaran dan menyesuaikan diri dengan norma norma kelompok.
C.
Anak dituntut untuk
lebih dewasa didalam melakukan interaksi sosial berdasarkan asas saing memberi
dan menerima
D.
Anak dituntut untuk
memahami orang lain.
Keempat tahap
proses penyesuaian diri berlangsung dari proses yang sederhana ke proses yang
semakin kkompleks dan semakin menuntut penguasan sistim respon yang kompleks
pula. Selama proses penyesuaian diri , sangat mungkin terjadi anka menghadapi
konflik yang dapat beraakibat pada menghambatnya perkembangan sosial mereka.
3. Lingkungan masyarakat
Salah satu masalah dialami oleh remaja dalam proses
sosialisasinya adalah bahwa tidak jarang masyakat bersikap tidak
konsistenterhadap reamaja. Di satu sisi remaja diangap sudah beranjak dewasa,
tetapi kenyataan disis lain mereka tidak diberikan kesemnpatan atau peran penuh
sebagaimana orang yang sudah dewasa. Untuk masalah – masalah yang dipandang
penting dan menentukan , reamja masih sering dianggap anak kecil atau paing
tidak dianggap belum mampu sehingga sering minimbulkan kekecewaanatau
kecengkelan pada remaja. Keadaan seperti ini seringkali menjadi penghambat
perkembangan sosial remaja.
REFERENSI: ALI MOHAMMAD,
MOHAMMAD ASRORI, PSIKOLOGI REMAJA.
BANDUNG: BUMI AKSARA
0 komentar:
Posting Komentar